Saya belum bertemu sumber yang menerangkan mengapa butiran-butiran halus dari gula aren ini disebut gula semut. Seperti nenek moyang manapun di dunia, nenek moyang orang Indonesia juga mempunyai kaidah-kaidah tertentu dalam pemberian nama. Mungkin seperti yang di lakukan Nabi Adam yang memberi nama benda-benda sesuai sifat alami mereka, saya pikir pemberian nama gula semut juga erat kaitannya dengan penampilan fisik gula ini. Warnanya yang cenderung coklat kekuningan mirip gerombolan semut rang-rang sedang berkerumun. Atau bisa juga karena menyerupai tumpukan-tumpukan tanah yang terurai dari sarang semut. More